161 Desa di Hulu Sungai Tengah Kalsel Masih Banjir, Warga Krisis Air Bersih
Banjir menyebabkan Krisis Air Bersih

Gambar : Musibah Banjir
Barabai - Dua desa di Kecamatan Hantakan, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel), mengalami krisis air bersih pascabanjir bandang. Warga Desa Alat dan Datar Ajab terpaksa harus menunggu pasokan air bersih karena sumur mereka kebanyakan rusak diterjang banjir.
"Kami dan warga di sini sangat membutuhkan air bersih untuk memasak dan air untuk minum, soalnya sumur kami sudah rusak diterjang banjir dan sampai saat ini masih belum selesai digali kembali," ujar salah seorang warga Desa Alat, Khasnah, kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).
Dia mengatakan, warga, terutama di Desa Alat RT 02 RW 05, sangat membutuhkan air bersih. Saat ini warga harus keluar kampung berjalan kaki 5 kilometer lebih untuk mendapatkan air bersih. Kondisi jalan pun masih rusak dan berlumpur.
Selain itu, warga harus sabar mengantre untuk mendapatkan air bersih di barak pengungsian. Kalau tidak kebagian, mereka harus menunggu kembali pasokan air bersih yang diantar tim relawan ke perkampungan warga.
Atas kondisi ini, tim relawan Water Sanitation and Higiene (WASH) PMI Kabupaten Hulu Sungai Tengah setiap hari mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Pasokan ribuan liter air bersih diangkut tangki PMI dari Barabai ke Hantakan.
Koordinator Tim WASH PMI Hulu Sungai Tengah, Syaiful Rahman, mengatakan timnya menyiapkan mesin pengolahan air bersih dengan kapasitas produksi 10 ribu liter air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan warga di Hantakan. Tim Wash PMI menggunakan dua alat mesin dan dua truk tangki untuk memproduksi air bersih ini.
"Dua mesin NUF Filtration milik PMI HST ini dapat memproduksi 10 ribu liter dan untuk mendistribusikan ke warga menggunakan dua truk tangki yang sudah dipersiapkan oleh PMI," ungkap Syaiful.
Namun minimnya tandon ditambah masih banyaknya jalan yang rusak, membuat distribusi air bersih belum optimal. Pihaknya berharap mendapatkan tambahan tandon air bersih yang ditempatkan di dua desa yang membutuhkan air bersih tersebut.
"Mudah-mudahan ada bantuan dari masyarakat luas, sejumlah tandon untuk penampungan air bersih di Desa Alat dan Datar Ajab ini. Minimal ada persediaan air bersih yang bisa membantu masyarakat di sini," harap Syaiful.
Selain mendistribusikan air bersih sendiri, PMI Hulu Sungai Tengah dan Kalsel membuka posko tanggap darurat sejak pertengahan Januari lalu. Sebanyak 57 personel dikerahkan untuk membantu korban terdampak banjir bandang dengan membuka layanan dapur umum, WASH, PSP, pelayanan kesehatan, asesmen, distribusi logistik, dan akan diperkuat tim shelter.
Tim WASH telah mendistribusikan 174.176 liter air bersih. Selain itu, bantuan logistik hingga Rabu (10/2) telah terdistribusi hygiene kit 902 paket, selimut 41, family kit 18 paket, kitchen set 22, baby kit 61, parcel food 3.747 paket, cleaning kit 49, karpet 21, tandon 1, terpal 15, selimut 41, dapur umum 2.655 paket, dan layanan PSP 615 jiwa.
Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sendiri melanda 10 kecamatan dan sedikitnya 161 desa terdampak banjir. Tercatat 1.219 orang mengungsi dalam banjir bandang yang menelan korban jiwa 10 orang